Selasa, 27 Mei 2014

Goa Kelelawar, Calon Pesaing Berat Goa Pindul

goa kelelawar,gunungkidul

Gunungkidul memang terkenal akan keindahan alam yang karst, tak hanya banyak pantai pasir putih tapi juga gunungkidul terkenal akan banyaknya Goa-goa yang terletak diberbagai kecamatan. Goa Pindul mungkin sudah menjadi topik akhir-akhir ini, yang menjadi booming di gunungkidul yang sudah terkenal ke penjuru daerah. Dengan banyaknya goa-goa di Gunungkidul, kini pemerintah menemukan lagi salah satu calon obyek wisata baru muncul di Gunungkidul. Goa sepanjang 700 meter di Padukuhan Munthuk, Mulusan, Paliyan diprediksi bakal menjadi saingan berat Goa Pindul di Bejiharjo, Karangmojo.

Sebab, goa di Munthuk ini memiliki keunikan yang tak dimiliki goa lainnya. Ada air terjun di dalamnya dan memiliki keindahan yang tak kalah dengan obyek wisata lainnya di Gunungkidul. Goa Kelelawar, demikian nama goa tersebut. Diberi nama demikian karena di dalamnya dihuni habitat ribuan ekor kelelawar yang sejak lama menghuni kedalaman goa.

Goa Kelelawar yang ada Munthuk, Mulusan, Paliyan ini jarak dari jalan raya kurang lebih 500 meter arah selatan ruas jalan Mulusan-Paliyan. Akses mobil belum bisa masuk kesana. Pembangunan jalan menuju goa sudah dirintis Kades Mulusan, Supodo.

Goa bertype horisontal ini selain memiliki keindahan batu stalaktit dan stalaknit juga terdapat sumber air lengkap dengan air terjun di dalamnya. Temuan positif itulah yang nantinya bakal disulap menjadi salah satu wisata alam di Gunungkidul.

Kepala Desa Mulusan, Supodo mengungkapkan, dirinya memiliki keyakinan jika nantinya goa tersebut bisa disulapnya menjadi salah satu tempat wisata unggulan di Gunungkidul. Kini, warga sekitar selalu mengagendakan kerja bakti memperbaiki jalan meski hanya bersifat menata batu saja.

"Ini targetnya tak main-main, bisa menyaingi Goa Pindul. Begitu sudah disulap jadi tempat wisata, saya yakin pengunjungnya luar biasa," ucapnya.

sumber : sorotgunungkidul.com

Sebab, goa di Munthuk ini memiliki keunikan yang tak dimiliki goa lainnya. Ada air terjun di dalamnya dan memiliki keindahan yang tak kalah dengan obyek wisata lainnya di Gunungkidul. Goa Kelelawar, demikian nama goa tersebut. Diberi nama demikian karena di dalamnya dihuni habitat ribuan ekor kelelawar yang sejak lama menghuni kedalaman goa.
Goa Kelelawar yang ada Munthuk, Mulusan, Paliyan ini jarak dari jalan raya kurang lebih 500 meter arah selatan ruas jalan Mulusan-Paliyan. Akses mobil belum bisa masuk kesana. Pembangunan jalan menuju goa sudah dirintis Kades Mulusan, Supodo.
Goa bertype horisontal ini selain memiliki keindahan batu stalaktit dan stalaknit juga terdapat sumber air lengkap dengan air terjun di dalamnya. Temuan positif itulah yang nantinya bakal disulap menjadi salah satu wisata alam di Gunungkidul.
Kepala Desa Mulusan, Supodo mengungkapkan, dirinya memiliki keyakinan jika nantinya goa tersebut bisa disulapnya menjadi salah satu tempat wisata unggulan di Gunungkidul. Kini, warga sekitar selalu mengagendakan kerja bakti memperbaiki jalan meski hanya bersifat menata batu saja.
"Ini targetnya tak main-main, bisa menyaingi Goa Pindul. Begitu sudah disulap jadi tempat wisata, saya yakin pengunjungnya luar biasa," ucapnya.
sumber : sorotgunungkidul.com

Senin, 12 Mei 2014

Keindahan bukit Teletubbies dan taman bunga Daisy yang masih alami di Gunung Prau, Dieng

Bukit Teletubbies yang masih alami di pegunungan prau dieng. Gunung prau sebagai puncak tertinggi di daerah pegunungan dieng ( 2.565 m dpl ) memiliki spot terbaik untuk melihat keindahan dan pesona alam yang luar biasa di banding dengan perbukitan di sekitarnya.

Puncak pegunungan prau di hiasi bunga liar seperti bunga daysi atau ceplikan ( Jawa ) dengan gundukan gundukan tanah menyerupai deretan bukit kecil yang tersebar dari ujung utara hingga selatan dan lebih di kenal sebagai Bukit Teletubbies Dieng ( TamanSeribu bukit ).





Panorama yang bisa di saksikan seperti gunung slamet di sebelah barat dengan keindahan Sunsetnya gunung prau dieng, sebelah timur pegunungan di jawa tengah seperti gunung sindoro, gunung merbabu, gunung merapi, gunung unggaran, gunung telomoyo, gunung tlerep, gunung kelud, dan bukit batok di kaki lereng pegunungan prau tersebut.

Di atas puncak gunung prau inilah sering di jadikan tempat  untuk hunting spot Golden Sunrise Prau yang spektakuler selain menikmati golden sunrise sikunir








Selain keindahan golden Sunrise yang sungguh indah ,bukit teletubbies, taman bunga Daisy , kita juga bisa bersantai rest area plintangan sambil menikmati Sunset Gunung prau



Taman Bunga Daisy G.Prau

Add caption

Bagi penduduk dieng gunung prau juga sering di sebut dengan istilah telaga wurung. Satwa khas penghuni pegunungan prau adalah burung elang jawa, babi hutan, dan kera hitam.
Indahnya malam di puncak Gunung Prau dipenuhi dengan cahaya bintang

Beberapa jalur yang di gunakan untuk kegiatan pendakian menuju gunung prau dieng bisa melalui dieng plateau atau desa patak banteng.

Jalur menuju gunung prau di mulai dari dieng plateau, gemekan area, bukit bucu, plintangan, tower anjir, padang rumput telaga wurung, dan puncak prau. Namun demikian bagi para pendaki pemula tidak ada salahnya untuk melewati jalur dari dieng plateau yang mudah dan tidak berbahaya.

Jumat, 09 Mei 2014

Jalur Pendakian Semeru dibatasi sampai Kalimati


Jalur Pendakian Gunung Semeru Dipadati Ratusan Pendaki


"Sekitar 400 lebih wisatawan yang sudah melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Dan 10 wisatawan di antaranya berasal dari mancanegara." 
 
Skalanews - Pasca Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membuka jalur pendakian pada Senin (5/5), ratusan pendaki memadati jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

"Sekitar 400 lebih wisatawan yang sudah melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Dan 10 wisatawan di antaranya berasal dari mancanegara," kata Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari, Jumat (9/5).

Menurut dia, animo wisatawan untuk melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa itu cukup tinggi. Dan hal tersebut terbukti dengan banyaknya para pecinta alam yang langsung memadati jalur pendakian Semeru, bahkan sebagian pendaki ada yang berasal dari luar Jawa.

"Selama empat bulan jalur pendakian Semeru ditutup, petugas TNBTS kebanjiran telepon dari para pendaki yang menanyakan kapan jalur pendakian Semeru dibuka. Sehingga tidak heran banyak pendaki langsung memadati Semeru saat ini," tuturnya.

Jalur pendakian Semeru ditutup sejak 7 Januari 2014, karena badai dan cuaca buruk yang terjadi di sepanjang jalur pendakian gunung setempat.

Kemudian petugas TNBTS melakukan survei dan pembersihan jalur pendakian. Dan membuka secara resmi jalur pendakian Semeru pada 5 Mei 2014.

"Pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru hanya diputuskan sampai Kalimati saja. Dan wisatawan tidak diperbolehkan naik ke puncak Jonggring Saloko, karena berbahaya," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati, karena status Gunung Semeru masih Waspada (Level II). Sehingga masyarakat atau pendaki, tidak boleh melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak.

"Petugas TNBTS di Pos Ranu Pani memperketat izin pendakian, yakni pendaki wajib membuat surat pernyataan yang menyebutkan mereka melakukan pendakian hingga Kalimati dan tidak naik ke puncak," paparnya.

Ayu mengimbau para pendaki, untuk mematuhi rekomendasi TNBTS untuk melakukan pendakian hingga Kalimati. Dan biasanya pendaki yang tersesat di jurang dengan kedalaman sebesar 75 meter (Jurang Blank 75), karena mereka nekat naik ke puncak Semeru (Mahameru).

Para pendaki saat ini harus merogoh biaya yang lebih mahal dibandingkan biasanya. Karena TNBTS memberlakukan tarif baru untuk pendakian Gunung Semeru, yakni wisatawan domestik dikenakan tarif tiket Rp.17.500 untuk hari kerja dan pada hari libur tiket sebesar Rp22.500 per hari.

Sedangkan, bagi wisatawan mancanegara pada hari kerja dipatok tarif sebesar Rp207.500 dan hari libur sebesar Rp307.500.

Sementara untuk tiket ke Gunung Bromo, bagi wisatawan domestik pada hari kerja Rp27.500 dan hari libur Rp32.500. Untuk wisatawan mancanegara pada hari kerja, tiket dipatok Rp217.500 dan hari libur Rp317.500. (ant/ds)

Rabu, 07 Mei 2014

Jogja Mulai Musim Kemarau, Panas Masih Dianggap Wajar

Ilustrasi cuaca eksterm (JIBI/Solopos/Reuters)
Ilustrasi cuaca eksterm
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika DIY, Toni Agus Wijaya menjelaskan pada Mei-Oktober 2014, DIY memasuki musim kemarau, dengan suhu pada siang hari mencapai 33°C- 34°C, dan 23°C pada malam hari.
Meskipun terasa lebih panas dibanding bulan lalu, kondisi ini masih tergolong normal dan wajar.
Musim kemarau akan mencapai puncaknya pada Agustus. Hal ini disebabkan kecepatan angin yang kecil, hanya 5-10 km/jam dan kelembapan (kandungan air di udara) yang rendah.
Pada Agustus, rendahnya curah hujan akan mencapai puncaknya, dan akan mengalami peningkatan pada bulan-bulan setelah Oktober.
Kondisi suhu yang panas siang hari bukan karena adanya aktivitas Merapi. “Kita akan menghadapi puncak kemarau pada Agustus, dan berakhir di Oktober, selain menjaga kesehatan, untuk warga di wilayah Gunung Kidul Selatan dan beberapa wilayah di Sleman timur, diimbau untuk mengantisipasi persediaan air bersih. Karena apabila langkah tersebut tidak dilakukan, ada potensi gangguan persediaan air bersih di wilayah tersebut,” papar Toni, Rabu (7/5/2014).
Toni juga menjabarkan, pada musim kemarau 2014, ada potensi terjadinya peristiwa El Nino tingkat rendah. Di mana curah hujan akan mengalami penurunan sebanyak 15%. Akibat meningkatnya suhu laut di Samudra Pasifik.
“Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan adanya antisipasi persediaan air bersih,” saran Toni.
Kondisi cuaca saat ini serupa dengan yang pernah terjadi pada 1997, namun pada tahun tersebut, yang terjadi adalah El Nino kuat. Dan kebalikan dari kondisi 2010, masa terjadinya La Nina, di mana curah hujan terhitung tinggi.

Sumber : solopos

Keindahan Sunrise Rawa Pening

Taman Wisata Rawa Pening merupakan sebuah danau dengan luas sekitar 2.670 hektare dan terletak di daerah Ambarawa, tepatnya terdapat di antara jalan Raya Semarang – Salatiga.
Keindahan rawa pening sangat cocok untuk para pemburu Sunrise pada pukul 05.00 pagi, karena kita akan disuguhkan matahari terbit yg indah ditambah background rawa Pening dikelilingi  Gunung Merbabu-Merapi,Gunung Ungaran, Gunung Sindoro-Sumbing .Wisata Rawa Pening  dibuka pukul 8.30 sd 21.00 pada pagi hari anda dapat berekreasi bersama keluarga ditaman rawa pening. Anda juga dapat menyewa perahu yang telah disediakan di dermaga danau, berkeliling danau dan melihat banyaknya eceng gondok dan kehidupan nelayan dirawa pening tersebut.
rawa pening
Bagi anda yang hobi fotografi, keindahan rawa pening ini sangatlah unik. Terutama dipagi hari pada saat pagi hari , karena pada saat itu kita bisa memotret keindahan rawa pening saat para nelayan mulai beraktivitas untuk menjala ikan, 
rawa peningg
Di tempat ini juga terdapat taman bermain yang cocok untuk wisata keluarga. Di malam hari, rawa pening juga tidak kalah menariknya, banyak terdapat kedai-kedai ikan bakar dengan menu khas gurame bakar yang tidak boleh anda lewatkan.

Sabtu, 03 Mei 2014

Desa Tertinggi dipulau jawa

Berada di ketinggian rata-rata 2000 mdpl membuat dataran tinggi Dieng memiliki suhu udara yang cukup sejuk. Tak hanya itu, dataran ini juga menjadi lokasi yang strategis dalam menikmati matahari terbit (sunrise) terbaik ,karena terletak di ketinggian. Salah satu lokasi yang sesuai untuk menimati sunrise yakni di Bukit Sikunir.

Bukit yang terletak di desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa ini memiliki ketinggian 2350 mdpl. Nama sikunir sendiri diambil dari bahasa jawa kunir yang berarti kunyit, karena jika pada pagi hari bukit ini terlihat berwarna kekuningan mirip kunyit akibat terpaan sinar matahari yang menyinari bukit.

Sunrise dipuncak sikunir juga sreing disebut dengan Golden Sunrise karena saat matahari mulai terbit warnya seperti emas dan jika cuaca cerah para wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan mentari terbit disekitar gunung-gunung yang terlihat dari bukit, diantaranya Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan juga Gunung Ungaran.Oleh karena itu banyak wisatawan yang berebutan untuk menyaksikan Golden Sunrise dipuncak Sikunir dan samudera diatas awan.



Selain menjadi lokasi strategis unutk menyaksikan matahari terbit, Bukit Sikunir juga menjadi lokasi yang cocok bagi para wisatawan yang gemar berfoto. Matahari terbit, barisan gunung serta pemandangan desa di bawah bukit menjadi latar yang indah unuk mengabadikan saat berharga.

Kamis, 01 Mei 2014

Pendakian Semeru kembali dibuka 5 Mei mendatang

    Gunung Semeru yang akrab dengan sebutan Puncak mahameru puncak tertinggi Jawa adalah tempat favorite yang diidam-idam oleh pecinta alam khususnya untuk para pendaki, karena keindahan pemandangan dalam setiap perjalana seperti Ranukumbolo yang berbentuk hati, Tanjakan cinta,Oro-oro ombo, cemoro kandang, Kalimati, Arcopodo dan yg paling istimewa ada samudra diatas awan puncak Mahameru.

     Pada 6 January 2013 kemarin pendakian Semeru ditutup karena musim badai dan cuaca  extrem, selama masa penutupan itu juga untuk pemulihan ekosistem.Dan pada tanggal  5 Mei 2014 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali akan membuka jalur pendakian ke Semeru.

       Menurut Kepala TNBTS, Ayu Dewi Utari, pembukaan 5 Mei mendatang disertai penerapan tarif baru.
"Penerapan tarif baru ini sudah disosialisasikan sejak lama. Saat dibuka itu tarif mulai diberlakukan," terang Ayu, Selasa (29/4/2014).
    
     Kenaikan tarif ini setelah Peraturan Pemerintah (PP) nomor 59 tahun 1988 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor kehutanan direvisi.
Dalam revisi tersebut, tarif wisatawan nusantara berubah dari Rp 10.000 menjadi Rp 37.500 per orang. Pada hari libur dan akhir pekan tarif menjadi Rp 67.500 per orang.
Sedangkan tarif wisatawan mancanegara berubah dari Rp 72.500 menjadi Rp 267.500  per orang. Tarif berubah saat hari libur dan akhir pekan menjadi Rp 640.000.
Penerapan tarif baru ini BB TNBTS mamatok pemasukan sebesar  Rp 7,7 miliar selama 2014.